Dua gambus yang dihadirkan pihak panitia ternyata sangat memukau warga yang hadir pada malam itu. Rupanya, dua gambus ini lahir yang berbeda. Satu baru berumur dua tahun yakni namanya grupnya Ombak Berayun pimpinan Akil Bujang, dan Sopian Pangkapi sebagai pembina. Sementara yang satu berumur belasan hari nama groupnya Kumbang Malam, yang juga pembinanya Sofian Pangkapi.
Dan malam yang terang berderang itu dengah menghadirkan beberapa lagu diantaranya, Air Mata Umak (kumbang Malam dan Dayung Sekoci (Kumbang Malam). Dan dua lagu yang berjudul Dayang Pesisir, dan Gunung Tebalu (Ombak Berayun) yang disuguhkan dari pihak panita membuat mata berbinar-binar dan tepuk tangan yang meriah.
Memang saja, kehadiran dua gambus tersebut ternyata mampu dan bangkit untuk menciptakan kreativitas seni. Karena itu wajar saja, Pembina kedua group gambus rupanya punya kenangan tersendiri. “Saya membuat itu mendapat dukungan dari Ibu Hellyana, anggota DPRD yang punya perhatian tinggi di dunia seni pariwisata daerah, di Kabupaten Belitung,” ungkap Sofian Pangkapi.
Apa yang diungkapkan sofian memang tak berlebihan. Dikala kesenian daerah seperti gambus, redup di tengah masyarakat, ternyata masih ada dukungan ril dari Hellyana dalam mengangkat dunia seni.”Waktu pertama membentuk gambus Ombak Berayun, kami banyak dibantu untuk berbagai peralatan gambus dari ibu Hellyana. Begitu juga saat dibentuk Kumbang Malam kami pun banyak diberikan bantuannya,” kenang Sofian.
Rupanya bantuan dukungan tersebut membuat Hellyana tak mau berbesar hati. Menurut Hellyana semua pihak dan warga sudah saatnya peduli dan memiliki tanggungjawab moral dan social bagi pengembangan potensi daerah terutama dibidang seni budaya,” tambahnya.
Rupanya Hellyana tak mau terlalu menyombongkan diri. Namun yang pasti dibalik terbentuknya kesenian gambus ini tentunya telah membawa nama harum Belitung di tingkat Provinsi.
Group Ombak Berayun berhasil menjadi juara tiga lomba gambus tingkat provinsi Bangka Belitung. Begitu pun penampilan group Kumbang malam, yang belum sampai seumur jagung mampu memberikan penampilan yang memuaskan. Seperti ditampilkan pada acara malam penutupan panitia akbar, dan kegiatan pagelaran seni budaya di Tanjung pendam baru-baru ini.
Karena itu, wajar kepada trawang belum lama ini Hellyana mengaku tidak ada tujuan dan maksud lainnya, kecuali hanya berharap agar seni budaya ini harus tumbuh dan berkembang guna menunjang sector pariwisata ke depan.”Mudah-mudahan seni gambus ini menjadi asset budaya dan penunjang pariwisata ke depan. Apalagi Belitung kini ditetapkan sebagai destinasi wisata ke tiga setelah Bali dan Lombok,” ungkap Hellyana.
Agaknya tujuan mulia ini patut didukung. Bahkan H Ramli Said, tokoh masyarakat Tanjungpandan menilai gagasan pengembangan pariwisata seperti kesenian gambus yang didukung Ibu Hellyana anggota dewan patut untuk dihargai yang begitu perhatian tinggi soal kesenian daerah Belitung ke depan. “Semangat dan dukungan semua pihak sangat perlu untuk mengembangkan kesenian gambus.” kata Ramli.
Memang saja, semangat itu sangat perlu. Apalagi salah satu nama group gambus ini, ombak berayun, yang sang pengagas Sofian Pangkapi berfilosofis, ombak yang bergerak sebagai dinamika sebuah kehidupan. Disitu pun, berarti filosofis, laut yang mencerminkan kehidupan yang memberikan semangat. Karena itu, mari dengan semangat untuk memajukan pariwisata Belitung ke depan. Bukankah Begitu.
I was studying some of your blog posts on this internet site and I conceive this
website is really instructive! Keep on posting.Money from blog
Does your site have a contact page? I’m having trouble locating it but, I’d like to send you an e-mail. I’ve got some suggestions for your blog you might be interested in hearing. Either way, great blog and I look forward to seeing it develop over time.