Kantor kementerian pariwisata RI di Jakarta seakan-akan diramaikan dengan sosok hadirnya urang Belitong. Bahkan dikalangan pegawai dan staf di lingkungan kementerian pariwisata, sosok tersebut tampaknya sudah akrab. Saking keakrabannya, ia pun bolak balik ke kantor kementrian. Dengan gaya khas, dengan tampilan adanya,
Praktis, dalam enam bulan terakhir ini, kasak kusuknya tak lagi mengherankan bagi pengamanan di kantor kementerian maupun petugas yang bekerja di lingkungan kementerian pariwisata. Mereka sudah paham, yang datang bukanlah orang sembarangan. Hanya, sosoknya begitu akrab dan tidak terlihat seperti seorang pejabat. Penampilannya apa adanya.
Namun siapa sangka, kalau anda boleh tahu, dialah sang petinggi Belitung, H Sahani Saleh. Sos yang merupakan Bupati Belitung.
Tentu saja, bukan tanpa alasan Sanem bertandang ke kantor kementerian pariwisata. Tapi, ia punya alasan tersendiri untuk berangkat ke kantor kementerian pariwisata.
Memang saja, dalam enam bulan terakhir, agenda Belitung lebih banyak kaitan dengan sector kepariwisataan. Mulai kegiatan gerhana matahari total, sail wakatobi, hingga yang lebih penting Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata.
Untuk yang terakhir ini, khususnya KEK Pariwisata menjadi perjuangan berat untuk mendapatkan status tersebut. Bayangkan dari ratusan daerah kabupaten, hanya 10 yang ditetapkan oleh pemerintah menjadi daerah destinasi wisata nasional. Salah satunya adalah Kabupaten Belitung.
Boleh jadi, terpilihnya Belitung menjadi destinasi wisata menjadi pilihan tersendiri dari pemerintah. Daya tarik pantai, bebatuan dan eksostik merupakan salah satu factor pendukung ditetapkan KEK di Belitung.
Dibalik, penetapan itu, feed backnya, sector kepariwisataan bakal meningkat. Banyak warga mulai memanfaatkan penetapan KEK melalui mengadu nasib disektor pariwisata. Bahkan, ada yang tukar profesi.
Seperti yang dialami Sahadin, warga Keciput yang awalnya berprofesi nelayan, kini berprofesi pemain musik dan hiburan (Baca halaman). Begitu juga dengan Arbaie. Dulunya, mengantar nelayan bila ingin memancing. Sekarang beda, dia mengantar tamu yang hendak main-main wisata ke berbagai pantai dan pulau di Pulau Belitong (Baca).
Begitu juga dengan warga lainnya. Ada yang memanfaatkan untuk berdagang, berjualan hingga menyewa berbagai kebutuhan untuk pengembangan kepariwisataan.
Tidak hanya tukar profesi. Sejumlah jasa travel kini mulai bangkit. Puluhan jasa travel ini mulai melakukan upaya bergerak sector pariwisata. Seperti diungkapkan Eskep, salah seorang travel. Naik pariwisata, merupakan upaya mencari peluang di sector pariwisata.
Bukan hanya itu. Sejumlah penyewaan mobil rental pun tak jauh beda. Kedatangan para wisatawan ke pulau Belitong membuat isi kantong mereka terjawab. Seperti yang dilakukan Dodot.
Menurutya, dulunya jarang sekali atau bisa dihitung dengan jari bila ingin mengantar tamu untuk pariwisata. “Sekarang rata-rata mereka ingin ke pulau dan berwisata,” ungkap Dody.
Bahkan di dunia rumah makan pun kecipratan raup untung.Di kawasan pantai serta di pinggiran lokasi juga tak luput dari serangan wisatawan yang mampir ke Belitung. Mereka pun sembari berwisata, juga menikmati berbagai makan hidangan khas Belitung.
Tak jauh itu. UKM Galery Tanjungpandan pun mendapatkan pendapatan yang membludak seiring dengan pengembangan sektor kepariwisataan. Usaha-usaha kecil rumah tangga kini mulai dilirik. Ini tak lain berkat adanya sektor kepariwisataan mulai bangkit,
Agaknya, dibalik ditetapkan KEK Pariwisata, ada sebuah keuntungan dari pemerintah daerah, termasuklah masyarakat Belitung. Setidaknya, meraup untung dari KEK itulah merupakan akhir dari solusi untuk mengatasi penciptaan ekonomi dan lapangan kerja untuk masyarakat serta pendapatan ekonomi daerah dalam kaitan akselarasi masyarakat.
Usaha Kecil Ikut Terdongrak
Sejak kebangkitan pariwisata dalam tahun terakhir ini meningkat dan menjadi bidikan pemerintah pusat, sejumlah usaha rumah tangga maupun usaha kecil menjadi objekan di sektor kepariwisataan. Tak sedikit awalnya yang berprofesi nelayan, petani hingga pekerja serabutan memilih untuk mulai menekuni sektor kepariwisataan. Ini lantaran sektor ini bakal melaju kencang seiring upaya pemerintah daerah untuk membangkitkan sektor kepariwisataan.
Saat ini saja. Tercatat hampir ratusan usaha kecil membuat kreativitas masyarakat. Entah itu dalam bentuk soovenir, kerajinan maupun dalam kue bungkusan. Usaha kerajinan khas Belitung pun mulai dibangkitkan. Ibu rumah tangga di berbagai wilayah Kecamatan pun tak luput kecipratannya. Kerajinan anyaman kecil misalnya. Itu semua kini memang tengah diberdayakan.
Begitu pun, Kue bungkusan dalam bentuk makanan pun kini terus dibidik oleh usaha rumah tangga maupun usaha kecil menengah. Bila datang wisatawan, tak jarang mereka pulang menyempatkan untuk membeli oleh-oleh untuk dibawa ke kampung halamanannya.
Di Belitung memang ada UMKM Galery. Di UMKM ini, terdapat ratusan oleh khas, mulai baju, kue, makanan, dan minuman serta souvernir lainnya.
“Ratusan kreativitas masyarakat dalam bemtuk usaha ruma tangga yang tersebar di wilayah Belitung, masuk ke Galery,” ungkap Bupati Belitunt H Sahani Saleh.Sos.
Menyadari hal itu, Bupati Belitung H Sahani Saleh berharap agar semua pihak dapat berpartisipasi untuk pengembangan pembangunan di segala bidang.”Ini tak lain adalah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Belitung di masa depan,” ungkap Sahani.
Agaknya Sahani, punya beban. Bagaimana upaya kerja keras di sektor pariwisata. Bukankah Begitu./Foto (gambar ) dari Escape Joolly Barito. *trawangnews.com